JUJUR


Kejujuran adalah akhlak yang sangat mulia. Pada beberapa ayat Al-Qur’an Allah SWT. mensifati sejumlah Nabi dan RasulNya dengan sifat jujur. Seakan sifat ini adalah sifat yang mendominasi dalam kepribadian mereka.

Allah SWT. berfirman: Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al kitab. (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang selalu jujur lagi seorang Nabi. (Maryam: 41). FirmanNya juga: “Dan Ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan Dia adalah seorang Rasul dan Nabi”. (Maryam: 54). Dalam ayat lain” "Yusuf, Hai orang yang Amat jujur (dipercaya). (Yusuf: 46). Kemudian firmanNya: Dan Ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat jujur dan seorang Nabi. (Maryam: 56).

Diriwayatkan kepada kami dari Al-Ustaadz Abu ‘Ali Ad-Daqqaaq rahimahullah, ia berkata: “Ikhlas itu ialah menjaga diri dari perhatian orang, adapun ‘as-shidq’ (kejujuran) itu ialah mensucikan diri pengaruh hawa nafsu. Maka orang yang ikhlas itu tidak akan berlaku riya’, dan orang yang jujur tidak akan berbangga diri.”

Dari Dzun Nuun Al-Mishri rahimahullah, ia berkata: “Tiga perkara yang merupakan tanda ikhlasnya niat: (1) Menganggap sama pujian dan celaan orang awam, (2) Melupakan pengelihatan orang dalam beramal, (3) Mengharapkan pahala di akhirat dari amalan yang ia upayakan.”

Setiap Muslim, terutama pada zaman ini perlu kembali bercermin, untuk mengukur sejauh mana sifat mulia ini terpatri dalam jiwa dan karakter.